Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 31,09 poin atau melemah 0,43% ke level 7.272,79 pada penutupan perdagangan Jumat (29/12/2023).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, turunnya IHSG pada hari perdagangan terakhir tahun 2023 ini dipengaruhi pergerakan bursa global, harga komoditas dunia, serta aksi ambil cuan investor.
"Kami perkirakan ada aksi profit taking menjelang tutup tahun, terlebih penguatan IHSG semenjak November 2023 cukup signifikan," kata Herditya, dilansir dari Antara, Jumat (29/12/2023).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor saham terkoreksi hari ini. Sektor barang baku turun paling dalam, minus 2,36%. Diikuti sektor barang transportasi dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,54%, dan 1,28%.
Sementara ada lima sektor yang meningkat, dipimpin sektor teknologi dengan kenaikan 1,60%. Kemudian sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan masing-masing naik 0,99% dan 0,90%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 869,45 ribu kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 17,30 miliar lembar, dengan total nilai transaksi Rp9,17 triliun.
Sebanyak 273 saham menurun, 263 saham menguat, dan 228 saham stagnan.
Emiten berkode BBSS menjadi top loser hari ini setelah ambles 18,56%, diikuti TPIA dan AISA yang masing-masing melemah 12,50% dan 11,11%.
Sementara emiten top gainer hari ini adalah BAPA yang melesat 34%, diikuti DMMX dan TRIN yang masing-masing naik 24,60% dan 19,05%.
Adapun bursa saham regional Asia sore ini umumnya menguat. Indeks Hang Seng menguat 0,02% ke 17.047,39, indeks Shanghai menguat 0,68% ke 2.974,93, indeks Strait Times menguat 0,80% ke 3.240,27, sedangkan indeks Nikkei melemah 0,22% ke 33.464,19.
(Baca: IHSG Tembus 7.300, Rekor Tertinggi Baru (Kamis, 28 Desember 2023))