Sejak perang Israel-Hamas meletus 7 Oktober 2023, muncul banyak seruan boikot terhadap perusahaan pro Israel.
Seruan itu salah satunya terlihat cukup marak di media sosial TikTok.
(Baca: Harga Saham Starbucks Melorot di Tengah Seruan Boikot)
Berdasarkan data TikTok Creative Center, ada kenaikan drastis penggunaan tagar #boycott yang disandingkan dengan merek tertentu sejak Oktober 2023.
Merek yang paling banyak dijadikan target boikot di TikTok berasal dari Amerika Serikat (AS), yaitu Starbucks, McDonald's, dan Disney.
Selama 120 hari terakhir (20 Agustus-8 Desember 2023), secara global ada sekitar 16.000 unggahan video TikTok yang bertagar #boycottstarbucks.
Dalam periode sama, video TikTok dengan tagar #boycottmcdonalds mencapai 9.000, dan #boycottdisney 4.000 unggahan.
Ada pula beberapa merek lain yang dijadikan target boikot oleh pengguna TikTok, seperti Nestle, Amazon, Carrefour, Apple, dan Walmart. Namun, jumlah unggahannya jauh lebih sedikit.
Negara asal pengguna tagar boikot itu cukup beragam.
Dalam 120 hari belakangan (20 Agustus-8 Desember 2023), video bertagar #boycottstarbucks paling banyak muncul dari Kanada, Bahrain, AS, Malaysia, dan Qatar.
Kemudian video bertagar #boycottmcdonalds umumnya datang dari Malaysia, Bahrain, Qatar, Kuwait, dan Inggris.
Sementara video bertagar #boycottdisney mayoritas dari Bahrain, AS, Kanada, Australia, dan Kuwait.
(Baca: Sekitar 200 Perusahaan Dukung Israel, Mayoritas dari AS)