Menurut hasil survei Polling Institute, elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menguat signifikan meski belum berhasil menyentuh ambang batas parlemen.
Penguatan elektabilitas partai berlogo mawar merah ini terjadi berkat sosok putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Dalam survei Oktober 2023, awalnya Polling Institute menemukan elektabilitas PSI hanya 1,1%.
Namun, dalam survei sama, setelah responden diberitahu bahwa Kaesang adalah Ketua Umum PSI dan diminta memilih lagi, elektabilitas PSI naik sekitar tiga kali lipat menjadi 3,5%.
"Tampak dukungan PSI menguat jika pemilih diberikan informasi bahwa Kaesang saat ini adalah Ketua Umum PSI," kata peneliti Polling Institute Kennedy dalam konferensi pers daring di YouTube, Kamis (12/10/2023).
"Sebagian basis pemilih partai bergeser masuk ke PSI ketika mengetahui Kaesang merupakan Ketua Umum PSI, terutama dari basis PDIP, Gerindra, PPP, dan kelompok non-partisan," lanjutnya.
(Baca: Jakarta, Lumbung Suara Terbesar PSI pada Pemilu 2019)
Adapun UU Nomor 7 Tahun 2017 menetapkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold minimal 4%. Artinya, setiap partai politik harus memenuhi syarat perolehan suara tersebut untuk bisa mendapatkan kursi DPR di Senayan.
Sampai awal Oktober 2023 PDIP masih jadi parpol terkuat dengan tingkat keterpilihan 23,1%, jauh di atas ambang batas tersebut. Namun, Polling Institute mencatat ada 3% suara pendukung PDIP yang beralih ke PSI.
Gerindra mengekor di urutan kedua dengan elektabilitas 14%, diikuti Golkar 7,1%, dan Demokat 6,7%.
Kemudian papan tengah diisi oleh PKB (5,7%), PAN (5,4%), Nasdem (4,4%), dan PKS (4%).
Adapun partai lainnya seperti PSI, Perindo, PPP, Partai Ummat, hingga Partai Buruh memiliki elektabilitas di bawah ambang batas parlemen, seperti terlihat pada grafik.
Survei Polling Institute ini melibatkan 1.206 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel diambil menggunakan teknik pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).
Pengambilan data dilakukan pada 1-3 Oktober 2023 menggunakan metode wawancara melalui telepon. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Survei Poltracking: Prabowo Ungguli Anies dan Ganjar di Jawa Barat)