Sejumlah negara terindikasi praktik korupsi yang begitu besar pada 2024. Ini terlihat dari rendahnya skor dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dibuat Transparency International (TI).
Urutan pertama ditempati Sudan Selatan dengan skor 8 poin. Skor ini turun signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 13 poin.
>
Urutan kedua ditempati Somalia dengan nilai 9 poin. Ketiga, Venezuela, sebesar 10 poin.
Selebihnya ada Suriah, Yaman, Libya, Nikaragua, hingga Sudan.
Seluruh negara dalam daftar 10 besar ini mengalami penurunan peringkat indeks. Selain itu, seluruhnya berasal dari negara berkembang dengan sebagiannya merupakan daerah konflik.
Survei TI melibatkan 180 negara. Skor 0 diindikasikan banyak praktik korupsi di negara tersebut, sebaliknya skor 100 menandakan negara tersebut bersih dari korupsi.
Adapun rata-rata skor IPK global hanya 43 poin pada 2024. Banyak negara yang dinilai tidak mengalami perubahan signifikan sedekade terakhir.
Memang ada 32 negara yang secara signifikan mengurangi tingkat korupsinya sejak 2012, namun menurut TI masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Terhitung ada 148 negara tetap stagnan atau menjadi lebih buruk selama periode yang sama. Sementara lebih dari dua pertiga negara memiliki skor di bawah 50.
"Miliaran orang hidup di negara-negara di mana korupsi menghancurkan kehidupan dan merongrong hak asasi manusia," tulis Ketua TI, François Valérian, dalam situs TI yang dikutip pada Senin (17/2/2025).
Berikut 10 negara dengan skor indeks korupsi terendah pada 2024:
- Sudan Selatan: 8 poin
- Somalia: 9 poin
- Venezuela: 10 poin
- Suriah: 12 poin
- Yaman: 13 poin
- Libya: 13 poin
- Eritrea: 13 poin
- Guinea Khatulistiwa: 13 poin
- Nikaragua: 14 poin
- Sudan: 15 poin.
(Baca juga: Negara Maju Minim Korupsi? Ini Data Terbaru TI pada 2024)