Menurut data European Commission, volume emisi gas rumah kaca global pada 2022 mencapai 53,79 gigaton setara karbon dioksida (Gt CO2e).
Angka itu meningkat 1,4% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru.
Emisi gas rumah kaca sebesar 53,79 Gt CO2e itu adalah gabungan dari emisi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O), dan gas berfluorinasi (F gases).
Adapun angka itu baru mencakup emisi dari sektor pembangkit listrik, transportasi, pembakaran energi untuk industri, pertanian, eksploitasi bahan bakar fosil (pertambangan, produksi, dan pengolahan), proses industri (seperti proses produksi semen, pengolahan logam, produk kimia, dll), pembakaran energi untuk bangunan non-industri, dan sektor limbah.
Sedangkan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau land use, land-use change, and forestry (LULUCF) belum termasuk.
Jika dilihat dari sumbernya, emisi gas rumah kaca global sepanjang tahun lalu paling banyak berasal dari sektor pembangkit listrik.
Berikut rincian volume emisi gas rumah kaca global pada 2022 berdasarkan sektor, diurutkan dari penyumbang emisi terbesar sampai terkecil:
- Pembangkit listrik: 14,77 Gt CO2e (menyumbang 27,45% terhadap total emisi gas rumah kaca global)
- Transportasi: 8,10 Gt CO2e (15,07%)
- Pembakaran energi untuk industri: 6,58 Gt CO2e (12,24%)
- Pertanian: 6,49 Gt CO2e (12,07%)
- Eksploitasi bahan bakar fosil: 6,24 Gt CO2e (11,60%)
- Proses industri: 5,04 Gt CO2e (9,37%)
- Pembakaran energi untuk bangunan non-industri: 3,81 Gt CO2e (7,08%)
- Limbah: 2,75 Gt CO2e (5,12%)
Menurut European Commission, ada 6 negara yang paling bertanggung jawab atas emisi gas rumah kaca global pada 2022, yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, India, Uni Eropa (gabungan 27 negara anggota), Rusia, dan Brasil.
"Secara bersama-sama, mereka memiliki 50,1% dari populasi global, 61,2% dari produk domestik bruto dunia, 63,4% dari total konsumsi bahan bakar fosil, dan menghasilkan 61,6% dari total emisi gas rumah kaca global," kata European Commission dalam laporan GHG Emissions of All World Countries 2023.
(Baca: Indonesia Masuk Daftar Negara Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar Dunia 2022)