Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mencatat perkembangan produksi, distribusi, hingga ekspor biodiesel Indonesia pada Januari-April 2023.
Untuk produksi, volumenya mencapai 1,02 juta kiloliter (kl) per Januari 2023. Capaian ini jadi yang tertinggi sepanjang empat bulan awal 2023.
Pada Februari 2023, volume produksinya turun menjadi 947,68 ribu kl. Namun per Maret 2023, naik lagi menjadi 1,01 juta kl. Selanjutnya, per April 2023, volumenya turun menjadi 967,57 ribu kl.
Sementara distribusi dalam negeri, seluruh angkanya dipastikan di bawah 1 juta kl. Rinciannya, per Januari 2023, total distribusi mencapai 930,92 ribu kl. Terjadi kenaikan pada Februari 2023, menjadi 937,85 ribu kl.
Selanjutnya pada Maret 2023 volume distribusinya mencapai 905,97 ribu kl. Data terakhir, April 2023, distribusinya mencapai 892,32 kl.
Catatan ekspor biodiesel Aprobi hanya sampai Maret 2023. Rinciannya, 22,98 ribu kl pada Januari 2023. Kemudian ada peningkatan menjadi 32,83 ribu kl pada Februari 2023. Peningkatan ekspor cukup signifikan juga terjadi pada Maret 2023, sebesar 50,65 ribu kl.
Sebagai informasi, catatan tersebut tanpa data dari PT Energi Unggul Persada periode Maret 2023.
(Baca juga: Produksi Biodiesel RI Meningkat, Cetak Rekor Baru pada 2022)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan pentahapan kewajiban minimal pemanfaatan biodiesel sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015.
Peraturan ini menyebutkan bahwa mulai Januari 2020 pemanfaatan biodiesel sebagai campuran BBM ditetapkan minimal sebesar 30% (B30).
Kementerian ESDM memakai acuan proyeksi penyaluran biosolar 2022 sebesar 36,47 juta kl, serta asumsi pertumbuhan permintaan atau demand sebesar 3%. Maka, diperkirakan penjualan biosolar pada 2023 akan mencapai angka 37,56 juta kl.
"Adapun estimasi kebutuhan biodiesel untuk mendukung implementasi B35 sebesar 13,14 juta kl, atau meningkat sekira 19% dibandingkan alokasi 2022 sebesar 11,02 juta kl," tulis Kementerian ESDM dalam laman resminya, (15/12/2022) lalu.
(Baca juga: Biodiesel RI Lebih Banyak Dipakai di Dalam Negeri Ketimbang Ekspor)