Presiden Prabowo Subianto menargetkan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer Indonesia mencapai 20% pada 2025, lalu naik jadi 23% pada 2029.
Target ini tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.
>
(Baca: Potensi Energi Terbarukan RI Besar, Baru Dimanfaatkan 0,3%)
Sasaran bauran EBT era Prabowo ini lebih rendah dari target yang diteken Presiden Jokowi.
Sebelumnya, melalui Perpres Nomor 22 Tahun 2017, Jokowi menargetkan porsi EBT minimal mencapai 23% pada 2025.
Namun, menurut laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), target itu memang masih sangat jauh dari kenyataan, karena sampai akhir 2024 realisasi bauran EBT baru sekitar 14%.
"Jadi capaian EBT kita kemarin 13,9% [tahun 2023], sekarang 14,1% [tahun 2024]. Target bauran EBT yang tercapai sudah tambah 1%," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, disiarkan Katadata (16/1/2025).
(Baca: Investasi Migas dan Minerba RI Naik pada 2024, EBT Masih Minim)