Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ditargetkan meningkat pada era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.
>
(Baca: Volume Impor Minyak RI Meningkat pada 2024, Capai Rekor Baru)
Berdasarkan dokumen tersebut, target volume penyaluran BBM bersubsidi pada 2025 sekitar 19 juta kiloliter.
Kemudian pada 2029 targetnya naik menjadi sekitar 20 juta kiloliter, seperti terlihat pada grafik.
RPJMN ini juga menetapkan sejumlah fokus pemerintah dalam program pengelolaan subsidi, di antaranya transformasi mekanisme penyaluran dan penyesuaian harga.
"Transformasi subsidi berbasis komoditas menjadi berbasis penerima manfaat, didukung dengan perbaikan basis data yang akuntabel dan disertai dengan integrasi program perlindungan sosial tepat sasaran," demikian dikutip dari RPJMN 2025-2029.
"Penyesuaian harga dan tarif komoditas subsidi secara bertahap diselaraskan dengan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat," lanjutnya.
(Baca: BBM Kelas Pertalite Sudah Ditinggalkan Banyak Negara Asia Pasifik)