BBM Kelas Pertalite Sudah Ditinggalkan Banyak Negara Asia Pasifik

Energi

Lite

Adi Ahdiat 31/08/2023 12:51 WIB

URL telah disalin

Memuat...

BBM Oktan Terendah yang Dikonsumsi Sejumlah Negara Asia Pasifik (Februari 2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

BBM Kelas Pertalite Sudah Ditinggalkan Banyak Negara Asia Pasifik

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

BBM Oktan Terendah yang Dikonsumsi Sejumlah Negara Asia Pasifik (Februari 2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pertamina sedang mengkaji usulan untuk menghapus produk bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan menggantinya jadi Pertamax Green 92 mulai tahun depan.

Pasalnya, Pertalite memiliki bilangan oktan atau research octane number (RON) 90 yang tidak memenuhi standar emisi ramah lingkungan.

(Baca: Konsumsi BBM Kelas Pertalite Melonjak pada 2022, Rekor Tertinggi Baru)

Dalam Peraturan Menteri LHK Nomor P.20 Tahun 2017, pemerintah Indonesia menetapkan bahwa kendaraan bermotor minimal harus menggunakan BBM RON 91 supaya memenuhi baku mutu emisi gas buang sesuai standar Euro 4.

Namun, aturan itu belum terimplementasi hingga sekarang, karena BBM RON 90 nyatanya masih beredar bahkan konsumsinya terus meningkat di skala nasional.

Adapun BBM dengan oktan di bawah 91, seperti Pertalite, sudah ditinggalkan oleh banyak negara di kawasan Asia-Pasifik.

Menurut data Asian Clean Fuels Association (ACFA), pada awal 2020 Malaysia sudah menggunakan BBM dengan kualitas minimal RON 95.

Kemudian BBM di Vietnam dan Taiwan minimal RON 92, sedangkan di Thailand, Filipina, Korea Selatan, dan Australia minimal RON 91.

Sementara, negara Asia-Pasifik yang masih mengonsumsi BBM di bawah RON 91 sampai awal 2020 adalah Jepang, Tiongkok, dan Indonesia seperti terlihat pada grafik.

Adapun sampai Agustus 2023 rencana penghapusan Pertalite dan peralihannya ke Pertamax Green 92 masih digodok oleh Pertamina.

"Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, (30/8/2023).

Menurut Nicke, jika nanti usulan tersebut menjadi program pemerintah, harganya juga akan diatur oleh pemerintah.

"Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar, karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya," kata Nicke.

(Baca: Pemerintah Naikkan Anggaran Subsidi BBM pada 2024)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

Bulan September, Inflasi Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Timor Tengah Selatan -0,03%

Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Mamuju Bulan September Turun 0,04%

Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Tanjung Selor Bulan September Turun 0,28%

Influencer Sumbang 10% Penjualan E-Commerce Asia Tenggara 2024

Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024

Tren Belanja Produk Kecantikan, Diproyeksi Tembus Rp262 T pada 2025

Data Stories Terkini

Daftar PDRB per Kapita Provinsi di Indonesia 2023, Jakarta Teratas Ekonomi & Makro 21/10/2024, 12:36 WIB

Survei: Khofifah-Emil Unggul dalam Debat Pilkada Jawa Timur 2024 Politik 21/10/2024, 12:20 WIB

6683 Penduduk Kepulauan Sula Berpendidikan Tinggi pada Pertengahan 2024 Demografi 21/10/2024, 12:04 WIB

Gempa Terkini 4,6 M (Magnitudo) Guncang Wilayah Obi Lingkungan 21/10/2024, 11:52 WIB

Harga Pangan Wilayah Indonesia Hari Ini: Harga Bawang Naik, Minyak Turun Ekonomi & Makro 21/10/2024, 11:43 WIB

Harga Paladium Siang Hari Diperdagangkan USD 1091.5 per Troy Ounce (Minggu, 20 Oktober 2024) Pasar 21/10/2024, 11:35 WIB

Unduh

Sumber

Data Populer

Lihat Semua

BBM Kelas Pertalite Sudah Ditinggalkan Banyak Negara Asia Pasifik

BBM Kelas Pertalite Sudah Ditinggalkan Banyak Negara Asia Pasifik

Tags

Data Terkait

Bulan September, Inflasi Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Timor Tengah Selatan -0,03%

Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Mamuju Bulan September Turun 0,04%

Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Tanjung Selor Bulan September Turun 0,28%

Influencer Sumbang 10% Penjualan E-Commerce Asia Tenggara 2024

Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024

Tren Belanja Produk Kecantikan, Diproyeksi Tembus Rp262 T pada 2025

Data Stories Terkini

Data Populer

Harga Gas Alam Dunia Turun Tiga Hari Berurutan

Harga Minyak Dunia Naik ke US$ 73,26 per Barel (Senin, 21 Oktober 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 17.025 per Ton (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 573,1 Bushel (Senin, 21 Oktober 2024)

Harga Paladium Siang Hari Diperdagangkan USD 1091.5 per Troy Ounce (Minggu, 20 Oktober 2024)

BBM Kelas Pertalite Sudah Ditinggalkan Banyak Negara Asia Pasifik

BBM Kelas Pertalite Sudah Ditinggalkan Banyak Negara Asia Pasifik

Tags

Data Terkait

Bulan September, Inflasi Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Timor Tengah Selatan -0,03%

Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Mamuju Bulan September Turun 0,04%

Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Tanjung Selor Bulan September Turun 0,28%

Influencer Sumbang 10% Penjualan E-Commerce Asia Tenggara 2024

Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024

Tren Belanja Produk Kecantikan, Diproyeksi Tembus Rp262 T pada 2025

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer