Warga Sulawesi Paling Banyak Merasakan Kendala Jaringan Internet yang Tidak Stabil

Teknologi & Telekomunikasi
1
Erlina F. Santika 06/04/2023 19:38 WIB
Persentase Pengguna yang Memiliki Kendala Jaringan Internet Saat Akses Aplikasi Digital (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Belum seluruh pulau memiliki akses jaringan internet yang stabil. Ini terlihat dari survei yang dilakukan East Ventures bersama Katadata Insight Center (KIC) dan PwC Research Indonesia dalam East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023.

Survei yang dilakukan tim dalam konteks perkembangan education technology (edtech). Tim melihat, munculnya inovasi ini untuk mengatasi isu-isu di sektor pendidikan.

Namun dalam pengembangannya, perusahaan edtech mengalami tantangan. Satu di antaranya jaringan internet yang kurang stabil untuk mengakses aplikasi edtech guna melangsungkan pembelajaran.

Tim menyebut, 74% dari responden survei konsumen EV-DCI 2023 yang memiliki aplikasi edtech di handphone menyebutkan bahwa akses jaringan menjadi salah satu kendala dalam mengakses aplikasi.

Jika dirincikan secara wilayah atau pulau besar, urutan pertama ditempati oleh Sulawesi. Persentase responden yang merasa menghadapi kendala jaringan internet tidak stabil saat mengakses aplikasi digital sebanyak 85%.

Setelahnya disusul Sumatera, dengan proporsi beda tipis, yakni 84%. Lalu Papua dan Maluku, dengan proporsi 75&.

Pulau Jawa juga mengalami kendala jaringan internet, dengan persentase mencapai 70%. Kemudian ada responden dari Bali dan Nusa Tenggara (Timur dan Barat) dengan persentase 65%. Terakhir, Kalimantan, dengan proporsi 64%.

"Kualitas akses internet yang tidak merata antar-pulau berpotensi menyebabkan ketimpangan pembelajaran antar-daerah," tulis tim peneliti dalam laporannya.

Sebelumnya, EV-DCI, yang mengukur daya saing digital di seluruh provinsi Indonesia, mengalami peningkatan skor. Skornya mencapai 38,5 poin pada 2023. Angka ini mengalami peningkatan dari sebelumnya sebesar 35,2 poin pada 2022.

Adapun skala skor yang digunakan 0-100 poin. Semakin tinggi poinnya, semakin baik daya saingnya.

Indeks ini merangkum perbandingan daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia. Dalam pengumpulan data, tim EV-DCI juga mensurvei perusahaan digital maupun startup serta konsumen pengguna aplikasi digital.

Survei persepsi perusahaan terhadap daya saing digital melibatkan lebih dari 39 perusahaan digital maupun startup pada November 2022–Januari 2023. Adapun survei konsumen pengguna aplikasi digital melibatkan 2.209 masyarakat pada Desember 2022.

Metode yang digunakan dalam survei ini di antaranya pengisian kuesioner secara online melalui link website. Pada survei perusahaan digital serta startup, survei dilakukan secara online dan dengan telepon atau telesurvey.

(Baca juga: Daya Saing Digital Indonesia Naik pada 2023, Didorong Kesiapan SDM hingga Peran Pemerintah)

Data Populer
Lihat Semua