PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencetak laba bersih Rp51,40 triliun pada 2022. Ini merupakan rekor tertinggi baru dalam sejarah perusahaannya, seperti terlihat pada grafik.
Pada 2022 emiten berkode BBRI ini mencetak pendapatan bunga bersih Rp124,59 triliun, meningkat 9,20% (year-on-year/yoy) dibanding 2021 yang nilainya Rp114,09 triliun. Margin bunga bersihnya juga naik 6,8% (yoy).
Kemudian sepanjang 2022 BRI telah menyalurkan kredit Rp1.139,08 triliun. Porsi terbesarnya masuk ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) senilai Rp965,30 triliun atau 84,74% dari portofolio kredit.
Pada akhir 2022 aset bank BUMN ini tercatat naik 11,18% (yoy) menjadi Rp1.865,64 triliun, dan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,85% (yoy) menjadi Rp1.307,88 triliun.
Rasio kredit bermasalah bruto atau non-performing loan (NPL) gross BRI turun dari 3,08% menjadi 2,82% pada akhir 2022, sedangkan NPL netonya sedikit meningkat dari 0,70% menjadi 0,73%.
Pada 2022 BRI memiliki rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan-to-deposit ratio (LDR) 87,09%, dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 25,54%.
Saat ini BRI juga memegang gelar sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di Indonesia.
Menurut data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan, sejak 2014 sampai 26 Desember 2022 BRI telah menyalurkan KUR dengan total nilai akad Rp899,1 triliun, jauh melampaui bank-bank lainnya.
(Baca: Ini Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat Terbesar sampai Desember 2022)