Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik pada Desember 2022 berjumlah 2.404 unit, capaian tertinggi sepanjang tahun.
Jika diakumulasikan, total volume penjualan wholesale mobil listrik BEV di Indonesia periode Januari-Desember 2022 mencapai 10.327 unit.
Mobil listrik terlaris sepanjang 2022 adalah Wuling Air EV Long Range dengan angka wholesale 6.859 unit, diikuti Hyundai Ioniq 5 Signature Extended 1.517 unit, dan Wuling Air EV Standard Range 1.194 unit.
Penjualan mobil listrik diperkirakan bakal terus menguat di tahun-tahun mendatang, mengingat saat ini pemerintah sedang menyiapkan kebijakan subsidi mobil listrik.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyatakan Indonesia akan terus mendorong percepatan adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
"Kita sudah finalkan (kebijakan terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin. Minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya, mudah-mudahan (bisa diumumkan) Februari awal," kata Menko Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit 2023 di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
"(Subsidi) Rp 7 juta kira-kira untuk motor listrik baru, dan nanti akan diumumkan semua, nanti akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana," lanjutnya.
Pada bulan lalu (14/12/2022) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga sempat menyebut rencana besaran subsidi atau insentif untuk pembeli kendaraan listrik sebagai berikut:
- Mobil listrik: Rp80 juta
- Mobil hybrid: Rp40 juta
- Motor listrik: Rp8 juta
- Konversi motor BBM ke motor listrik: Rp5 juta
Namun, besaran itu belum final. Subsidi juga hanya akan diberikan untuk pembelian kendaraan listrik yang diproduksi di Indonesia.
(Baca: Bisa Dapat Subsidi, Ini Mobil Listrik yang Diproduksi di Indonesia)