Pada 2022 Rusia memangkas pasokan gas bumi ke Eropa, sebagai aksi lanjutan dari perangnya dengan Ukraina.
Akibatnya, sejumlah negara Eropa kehilangan sumber energi utama dan beralih ke batu bara demi memenuhi kebutuhan listrik warganya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima redaksi Katadata, negara Eropa yang paling banyak membeli batu bara dari Indonesia sepanjang 2022 adalah Polandia, dengan volume 2,38 juta ton.
Padahal, sepanjang 2021 Polandia mampu memenuhi kebutuhan energinya tanpa membeli sedikitpun batu bara Indonesia.
(Baca: Nilai Ekspor Batu Bara RI Melonjak 76% pada 2022)
Kasus serupa juga dialami beberapa negara Eropa lainnya, yang sama-sama terdampak kebijakan "politik energi" Rusia.
Pada 2021 Italia, Belanda, Kroasia, Swiss, Jerman, Latvia, Yunani, Makedonia, dan Prancis sama sekali tidak mengimpor batu bara dari Indonesia. Namun, pada 2022 mereka melakukan pembelian dengan rincian volume seperti terlihat pada grafik.
Secara kumulatif, volume ekspor batu bara Indonesia ke negara-negara Eropa pada 2022 mencapai 6 juta ton. Jumlah tersebut naik sekitar 1.400% dibanding 2021, di mana volume ekspornya hanya 396 ribu ton.
Kendati trennya naik tajam pada 2022, International Energy Agency (IEA) memproyeksikan penggunaan batu bara di Eropa akan menurun pada tahun-tahun mendatang.
"Negara-negara, khususnya di Eropa, akan beradaptasi dengan krisis energi dan kembali ke jalur penghentian konsumsi batu bara," kata IEA dalam laporan Coal 2022.
"Kami perkirakan perdagangan batu bara termal akan turun sekitar 10% sampai 2025," lanjutnya.
(Baca: Ini Negara Importir Batu Bara Terbesar 2022)