Gazprom, perusahaan energi asal Rusia, menyetop aliran gas ke Eropa melalui jaringan pipa Nord Stream mulai 31 Agustus 2022 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penyetopan pasokan ini dilakukan Rusia sebagai aksi pembalasannya terhadap sanksi internasional.
"Masalah pemompaan gas muncul karena sanksi yang dikenakan negara-negara Barat terhadap negara kami dan sejumlah perusahaan," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir Financial Times, Senin (5/9/2022).
Namun, kendati Nord Stream ditutup, Rusia masih memasok gas ke Uni Eropa melalui jaringan pipa lain.
Menurut data yang dihimpun Bruegel, lembaga riset yang berbasis di Belgia, sampai 4 September 2022 Uni Eropa tetap menerima pasokan gas Rusia melalui jaringan Turkstream dan rute Transit Gas Ukraina dengan volume berkisar 37 juta-47 juta meter kubik per hari, seperti terlihat pada grafik.
"Rute pasokan gas dari Rusia yang berbeda-beda tersebut berada di jantung ketegangan geopolitik saat ini," jelas Bruegel dalam laporannya, Selasa (6/9/2022).
Adapun ketegangan geopolitik telah mendorong harga gas alam di Eropa hingga mencapai US$70 per million british thermal unit (mmbtu) pada Agustus 2022.
Harga tersebut naik sekitar 147% dibanding posisi awal tahun (year-to-date/ytd), lebih tinggi sekitar 353% dibanding setahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus paling mahal sepanjang sejarah yang tercatat oleh Bank Dunia.
(Baca: Harga Gas Mahal, Eropa Diramal Beralih ke Minyak Bumi)