Ini Ancaman Bisnis Terbesar Tahun 2023 menurut Para CEO

Ekonomi & Makro
1
Adi Ahdiat 19/01/2023 17:50 WIB
Ancaman Bisnis Terbesar Setahun ke Depan menurut CEO (Januari 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan melemah dari 2,9% pada 2022 menjadi 1,7% pada 2023.

"Pertumbuhan ekonomi akan melambat tajam seiring tingginya laju inflasi, suku bunga yang lebih tinggi, berkurangnya investasi, serta gangguan yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina," kata Bank Dunia dalam Global Economic Prospects edisi Januari 2023.

Di tengah kondisi ini, ancaman yang paling dikhawatirkan kalangan Chief Executive Officer (CEO) adalah kenaikan harga.

Menurut survei PricewaterhouseCoopers (PwC), 40% CEO merasa perusahaannya sangat rentan terhadap inflasi. Ada pula yang merasa terancam oleh volatilitas ekonomi dan konflik geopolitik, dengan proporsi seperti terlihat pada grafik.

"Inflasi, volatilitas ekonomi, dan geopolitik adalah isu-isu yang dapat saling mempengaruhi. Misalnya, perang di Ukraina mendorong kenaikan harga, kemudian memicu kenaikan suku bunga bank sentral di seluruh dunia, dan akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi," kata PwC dalam laporan CEO Global Survey terbaru.

PwC juga menemukan bahwa 73% CEO yakin ekonomi global akan melemah pada 2023. Kelompok yang pesimistis ini meningkat pesat dibanding 2022, yang ketika itu persentasenya hanya 15%.

Adapun mayoritas CEO mengaku sudah menyiapkan strategi untuk menghadap tantangan ekonomi 2023.

"Dalam jangka pendek, para CEO akan memacu pertumbuhan pendapatan dan memangkas biaya operasional, tanpa menunda inisiatif strategis seperti aksi merger dan akuisisi," kata PwC.

PwC melakukan survei ini terhadap 4.410 CEO yang tersebar di 105 negara selama periode Oktober-November 2022.

Mayoritas CEO yang disurvei memiliki pendapatan perusahaan USD 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun per tahun (38%).

Sebagian responden lainnya berpendapatan usaha antara Rp 1,5 triliun sampai Rp 15 triliun per tahun (33%), ada pula yang pendapatannya lebih tinggi dari angka tersebut (23%).

(Baca: Ini Strategi Para CEO Hadapi Ancaman Resesi 2023)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua