Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan turun dari 2,9% pada 2022 menjadi 1,7% pada 2023.
Seiring dengan itu, ekonomi sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga diprediksi melemah.
Dalam Global Economic Prospects edisi Januari 2023, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Amerika Serikat hanya mampu tumbuh 0,5% tahun ini, turun dibanding 2022 yang mencapai 1,9%. Penurunan juga diperkirakan terjadi di India, Jepang, dan Malaysia.
Bank Dunia tidak merinci proyeksi ekonomi mitra dagang utama Indonesia lainnya, yaitu Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Belanda, Australia, Jerman, dan Italia. Namun, secara umum perekonomian negara maju dan anggota Uni Eropa diprediksi turun seperti terlihat pada grafik.
Hal berbeda terjadi pada negara tujuan eskspor nonmigas terbesar Indonesia, yaitu Tiongkok, yang ekonominya justru diramal menguat.
"Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diproyeksikan naik menjadi 4,3% pada 2023, seiring dicabutnya pembatasan pandemi yang bisa melepaskan pengeluaran konsumen Tiongkok," kata Bank Dunia dalam laporannya.
"Tapi, ekonomi Tiongkok menghadapi risiko perlambatan akibat penularan Covid-19 lanjutan, gangguan cuaca ekstrem, dan tekanan di sektor real estat," lanjutnya.
Selain Tiongkok, mitra dagang utama Indonesia yang diprediksi menguat adalah Thailand.
"Pertumbuhan ekonomi Thailand diproyeksikan naik menjadi 3,6% pada 2023 berkat pemulihan sektor pariwisata dan transportasi," kata Bank Dunia.
(Baca: Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia Melemah pada 2023)