Sepanjang tahun 2022 beberapa saham tambang LQ45 menguat signifikan. Namun, sebagian lainnya justru melemah.
LQ45 adalah indeks berisi 45 emiten yang dipilih Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan kriteria tertentu, seperti memiliki kapitalisasi pasar terbesar serta likuiditas tertinggi.
Di tahun ini ada sembilan emiten sektor pertambangan yang masuk ke indeks LQ45, yaitu:
- PT Indo Tambangraya Megah (ITMG)
- PT Indika Energy (INDY)
- PT Adaro Energy (ADRO)
- PT Vale Indonesia (INCO)
- PT Bukit Asam (PTBA)
- PT Merdeka Copper Gold (MDKA)
- PT Aneka Tambang (ANTM)
- PT Timah (TINS)
- PT Harum Energy (HRUM)
Di kelompok tersebut ITMG menjadi saham tambang dengan penguatan terbesar. Selama periode 3 Januari-27 Desember 2022 harga sahamnya melonjak 105,10% (year-to-date/ytd). Penguatan signifikan juga terjadi pada saham INDY, ADRO, INCO, dan PTBA.
Namun, di periode sama saham MDKA melemah 1,21% (ytd). Pelemahan lebih dalam terjadi pada ANTM, TINS, dan HRUM dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Adapun selama periode 3 Januari-27 Desember 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 2,62% (ytd).
Tahun ini IHSG mencetak rekor karena naik hingga menembus level psikologis 7.000 pada Maret 2022. IHSG kemudian sempat jatuh cukup dalam ke kisaran level 6.500 pada pertengahan Mei, namun trennya kembali menguat sampai penghujung Desember.
(Baca: Low Tuck Kwong Makin Kaya, Saham BYAN Naik Hampir 600% dalam Setahun)