Gelar orang terkaya nomor satu di Indonesia kini dipegang oleh Low Tuck Kwong, pemilik perusahaan batu bara PT Bayan Resources.
Menurut The Real-Time Billionaires List Forbes, pada 26 Desember 2022 Low Tuck Kwong punya kekayaan bersih US$26,4 miliar atau sekitar Rp412,7 triliun (kurs Rp15.631/US$).
Besarnya kekayaan Low Tuck Kwong salah satunya berasal dari saham PT Bayan Resources yang melonjak 598,9% dalam setahun terakhir (year-on-year/yoy).
Pada 23 Desember 2021 harga saham emiten dengan kode BYAN tersebut masih berada di level Rp2.657,5. Kemudian trennya terus menanjak hingga mencapai Rp18.575 pada 23 Desember 2022.
Adapun menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), per tanggal 26 Desember 2022 Low Tuck Kwong menguasai 60,94% saham BYAN.
Bagaimana Prospek BYAN Tahun Depan?
Lonjakan harga saham BYAN dalam setahun terakhir beriringan dengan naiknya harga batu bara di pasar global serta membaiknya profit perusahaan.
Selama periode Januari-September 2022 BYAN telah mencetak laba bersih US$1,62 miliar, melonjak 148,9% dibanding laba Januari-September tahun lalu.
Kinerja BYAN juga diperkirakan bakal tetap kuat dalam beberapa tahun mendatang, karena kini mereka punya tambahan cadangan batu bara.
"PT Bayan Resources Tbk dengan bangga mengumumkan peningkatan cadangan batu bara JORC untuk deposit batu bara Tabang/Pakar Utara (Kalimantan Timur) dari 1.475 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 1.692 juta ton per 1 April 2022," kata manajemen BYAN dalam siaran persnya (29/9/2022).
Saat ini BYAN sedang membangun jalan sepanjang 101 kilometer dari deposit batu bara Tabang/Pakar Utara ke Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), serta membangun fasilitas pemuatan tongkang baru di sungai tersebut.
"Fasilitas ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2023. Hal ini akan memungkinkan Perseroan untuk meningkatkan produksi dari deposit batu bara Tabang/Pakar Utara menjadi lebih dari 60 juta ton per tahun di tahun-tahun mendatang," ungkap manajemen BYAN.
(Baca: Ini Laba Bayan Resources, Perusahaan Batu Bara Milik Low Tuck Kwong)