Badan Pusat Statis (BPS) melaporkan produksi padi sepanjang Januari-September 2022 mencapai 45,43 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Kemudian sepanjang periode Oktober-Desember 2022, BPS memperkirakan produksi meningkat 1,34 juta ton GKG atau menjadi 10,24 juta GKG. Rinciannya, produksi padi bakal mencapai 4,94 juta ton GKG pada September 2022, berikutnya 2,81 juta GKG pada November, serta 2,48 juta GKG pada Desember.
Dengan demikian, produksi Indonesia diproyeksikan tumbuh 2,31% menjadi 55,67 juta ton GKG sepanjang tahun ini. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat 1,25 juta ton (2,31%) dari produksi padi tahun lalu yang seberat 54,42 juta ton GKG.
Produksi padi melonjak mencapai 9,54 juta ton GKG pada Maret 2022 dan diikuti sebesar 7,74 juta ton GKG pada bulan berikutnya seiring musim panen raya di beberapa wilayah.
Jika dikonversi menjadi beras, produksi padi sepanjang tahun ini akan menjadi 32,07 juta ton beras untuk konsumsi masyarakat. Jumlah tersebut di luar beras yang tercecer dan untuk kebutuhan pakan ternak.
Produksi beras tahun ini diperkirakan akan meningkat 0,72 juta ton (2,29%) dibanding produksi beras tahun lalu yang mencapai 31,36 juta ton beras.
Wilayah Jawa masih menjadi lumbung padi terbesar Indonesia, yakni mencapai 56,13% produksi beras nasional. Berikut ini rincian produksi padi menurut pulau 2022*:
- Jawa: 31,25 juta ton GKG (56,13%)
- Sumatera: 11,38 juta ton GKG (20,44%)
- Sulawesi: 7,48 juta ton (13,43%)
- Bali dan Nusa Tenggara: 2,93 juta ton (5,26%)
- Kalimantan: 2,31 juta ton GKG (4,15%)
- Maluku dan Papua: 0,33 juta ton (0,6%)
(Baca: Luas Panen Padi Nasional Diproyeksikan Meningkat 1,87% pada 2022)