Bank Dunia mencatat, populasi penduduk dunia mencapai 7,8 miliar jiwa pada 2021. Jumlah tersebut bertambah 832 juta jiwa (11%) dibanding pada 2011 sebanyak 7,0 miliar jiwa.
Namun, di beberapa negara justru mengalami penurunan jumlah penduduk yang disebabkan adanya konflik dan perang yang berkepanjangan hingga menyebabkan terjadi pembunuhan antar penduduk, terjadinya migrasi, serta terjadinya penurunan angka kelahiran.
Suriah merupakan negara dengan penurunan jumlah penduduk terbesar dalam satu dekade terakhir (2011-2021), yakni sebanyak 2,81 juta jiwa (13,31%) menjadi hanya 18,28 juta jiwa. Konflik dan perang yang berkepanjangan hingga menimbulkan korban jiwa yang banyak membuat populasi di negara ini berkurang.
Negara dengan penurunan populasi terbesar berikutnya adalah Jepang, yaitu sebanyak 2,15 juta jiwa (1,68%) menjadi 125,68 juta jiwa pada 2021. Diikuti Ukraina jumlah penduduknya berkurang sebanyak 1,89 juta jiwa (4,14%) menjadi 43,81 juta jiwa, lalu Romania populasinya juga menyusut 1,03 juta jiwa (5,12%) menjadi 19,12 juta jiwa.
Ada pula Yunani, di mana populasinya dalam sedekade berkurang 440 ribu jiwa (3,97%) menjadi 10,66 juta jiwa pada 2021. Kemudian Puerto Rico penduduknya juga menyusut sebanyak 415,15 ribu jiwa (11,29%) menjadi 3,26 juta jiwa, lalu Bosnia Herzegovina juga berkurang 397,71 ribu jiwa (10,86%) menjadi 3,26 juta jiwa.
Setelahnya ada Serbia, dalam 10 tahun terakhir populasinya menyusut 390 ribu jiwa (5,39%) menjadi 6,84 juta jiwa, serta Kroasia berkurang 381,62 ribu (8,92%) menjadi tinggal 3,9 juta jiwa.
(Baca: Dukcapil: Jumlah Penduduk Indonesia Sebanyak 275,36 Juta pada Juni 2022)