Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah ada 3,83 juta jiwa (10,93%) dari total penduduk pada Maret 2022.
Penduduk miskin di provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo ini berkurang 102,57 ribu jiwa dibanding posisi September 2021. Jumlah tersebut juga menurun 278,31 ribu jiwa jika dibandingkan dengan posisi Maret 2021. Dengan demikian, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2022 ini turun 32 basis points (bps) dibanding posisi September 2021 dan juga menyusut 86 bps dibanding posisi Maret 2021.
Meskipun turun, angka kemiskinan di Jawa Tengah ini masih lebih tinggi dibanding sebelum terjadi pandemi Covid-19. Jumlah penduduk miskin provinsi dengan Ibu Kota Semarang ini tercatat ada 3,68 juta jiwa (10,58%) pada September 2019.
Persoalan kemiskinan suatu wilayah tidak hanya soal jumlah dan persentase penduduk miskin, tetapi juga perlu diperhatikan mengenai tingkat kedalaman kemiskinan dan tingkat keparahan kemiskinan.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Jawa Tengah pada Maret 2022 sebesar 1,771. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar 1,938 dan dibandingkan dengan posisi Maret 2021 yang sebesar 1,911. Artinya, rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan mengecil.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Jawa Tengah pada Maret 2022 sebesar 0,416. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar 0,459 maupun posisi Maret 2021 yang sebesar 0,450. Artinya, penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin juga semakin mengecil.
(Baca: 10 Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Jawa Tengah pada Maret 2021)