Indonesia akan merayakan hari jadinya yang ke-77 pada 17 Agustus 2022. Sayangnya kemerdekaan Indonesia belum dirasakan secara merata oleh seluruh penduduk Indonesia.
Masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, terutama saudara kita tinggal di Tanah Papua dan Nusa Tenggara Timur. Angka kemiskinan di ketiga Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua, serta Nusa Tenggara (NTT) tercatat paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Ini tercermin dari warna peta ketiga tersebut yang terlihat paling gelap.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Provinsi Papua mencapai 26,56% dari total penduduk pada Maret 2022. Artinya, 1 dari 4 masyarakat di provinsi paling timur Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
Masih menurut data BPS, persentase penduduk miskin Papua di daerah perdesaan bahkan masih berada di angka 35,39%. Artinya, 1 dari 3 penduduk di perdesaan Papua hidup miskin. Sebagai informasi, masih banyak penduduk Papua yang hidup di daerah pedalaman atau di daerah pegunungan yang masih terisolasi.
Adanya rencana pemekaran wilayah di Papua diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Birokrasi yang lebih pendek, diharapkan bisa menjadi jalan pintas bagi masyarakat di Tanah Cendrawasih merasakan kemerdekaan Indonesia yang sama dirasakan dengan penduduk di provinsi-provinsi lainnya.
Angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat sebesar 21,33% dan angka kemiskinan di NTT sebesar 20,05%. Dengan demikian, 1 dari 5 penduduk di kedua provinsi ini termasuk kelompok penduduk miskin.
Sedangkan peta wilayah Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Bali, serta DKI Jakarta terlihat paling terang. Ini mengindikasikan bahwa ke-4 provinsi tersebut angka kemiskinannya merupakan yang terendah secara nasional, berada di bawah 5% pada Maret 2022.
(Baca: Angka Kemiskinan 3 Provinsi Baru Pemekaran Papua Masih Tinggi)