Papua merupakan provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi secara nasional. Mayoritas penduduk miskin papua hidup di perdesaan, bahkan lebih dari sepertiga penduduk perdesaan di Papua hidup miskin.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Provinsi Papua yang hidup di bawah garis kemiskinan ada 944,49 ribu jiwa pada September 2021. Jumlah tersebut mencapai 27,38% dari total populasi. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi dibanding 33 provinsi lainnya.
Menurut daerah tempat tinggal, terdapat 895,26 ribu jiwa penduduk di perdesaan Papua hidup di bawah garis kemiskinan. Jumlah tersebut mencapai 36,5% dari total populasi. Artinya, lebih dari sepertiga penduduk di perdesaan Papua hidup miskin.
Sementara jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan Papua yang hidup miskin hanya 49,23 ribu jiwa atau 4,94% dari total populasi. Data tersebut menunjukkan disparitas penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan Papua sangat lebar sehingga dibutuhkan perhatian untuk memperbaiki kondisi masyarakat perdesaan di provinsi paling timur Indonesia tersebut.
Penduduk Papua dikategorikan miskin bila pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup pokoknya di bawah Rp 600,79 ribu per kapita per bulan atau Rp 2,99 juta per rumah tangga miskin per bulan pada September 2021.
Untuk daerah perdesaan, garis kemiskinan sebesar Rp 582,16 ribu per kapita per bulan. Sedangkan garis kemiskinan untuk daerah perkotaan sebesar Rp 643,07 ribu per kapita per bulan.
(Baca: Angka Kemiskinan Indonesia Turun Jadi 9,71% Pada September 2021)