Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah fasilitas peribadatan di DKI Jakarta mencapai 8.212 unit pada 2021. Mayoritas fasilitas peribadatan terbanyak di Ibu Kota berupa musala sebanyak 3.525 unit.
Adapun musala paling banyak berada di Jakarta Timur sebanyak 1.144 unit. Musala yang terletak di Jakarta Utara dan Jakarta Barat masing-masing sebanyak 740 unit dan 706 unit.
Di samping musala, DKI Jakarta tercatat memiliki banyak masjid, dengan jumlah sebanyak 3.433 unit. Masjid di Ibu Kota paling banyak berada di Jakarta Timur, yakni 1.032 unit.
Kemudian, ada sebanyak 1.098 gereja protestan di DKI Jakarta. Lalu, terdapat 92 wihara, 47 gereja katolik, 13 pura, dan 4 kelenteng miao di Ibu Kota.
Berdasarkan wilayahnya, fasilitas peribadatan paling banyak berada di Jakarta Timur sepanjang tahun lalu. Sementara, Kepulauan Seribu merupakan wilayah yang paling sedikit memiliki fasilitas peribadatan, yaitu hanya 45 unit.
Berikut rincian jumlah fasilitas peribadatan DKI Jakarta menurut laporan BPS pada 2021:
Jakarta Timur:
Musala = 1.144
Masjid = 1.032
Gereja Protestan = 241
Wihara = 12
Gereja Katolik = 12
Pura = 5
Miao = 1
Total = 2.447
Jakarta Barat:
Musala = 706
Masjid = 634
Gereja Protestan = 210
Wihara = 37
Gereja Katolik = 12
Pura = 1
Miao = 1
Total = 1.601
Jakarta Utara:
Musala = 740
Masjid = 517
Gereja Protestan = 167
Wihara = 29
Gereja Katolik = 10
Pura = 2
Miao = 1
Total = 1.466
Jakarta Selatan:
Musala = 537
Masjid = 735
Gereja Protestan = 204
Wihara = 7
Gereja Katolik = 6
Pura = 4
Miao = 0
Total = 1.493
Jakarta Pusat:
Musala = 365
Masjid = 503
Gereja Protestan = 276
Wihara = 7
Gereja Katolik = 7
Pura = 1
Miao = 1
Total = 1.160
Kepulauan Seribu:
Musala = 33
Masjid = 12
Gereja Protestan = 0
Wihara = 0
Gereja Katolik = 0
Pura = 0
Miao= 0
Total = 45
(Baca: Kuota Haji Indonesia Terbanyak di Dunia pada 2022)