Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren kenaikan terhadap 6 mata uang utama dunia. Ini tercermin dari indeks dolar AS (DXY) yang bergerak naik seiring meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Berdasarkan data Yahoo Finance, indeks dolar AS ditransaksikan di level 98,9 pada perdagangan 7 Maret 2022. Angka tersebut naik 3,38% dibanding posisi akhir tahun lalu (year-to-date/ytd). Level ini juga naik 7,14% dibanding posisi 8 Maret 2021 (year-on-year/yoy) serta menjadi level tertingginya sejak 28 Mei 2020.
Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan dunia, sekaligus membuat harga-harga komoditas terutama energi bergerak naik dan berpotensi meningkatkan laju inflasi.
Kondisi tersebut membuat sebagian investor mengalihkan portofolionya ke aset-aset yang dianggap aman seperti dolar AS. Hal ini pula yang mendorong indeks dolar AS terus merangkak naik mendekati level psikologis 100.
Indeks DXY merupakan indeks pergerakan dolar AS terhadap 6 mata uang utama dunia, yaitu euro Uni Eropa, yen Jepang, poundsterling Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Pada perdagangan Senin (7/3) hingga pukul 17.37 WIB, mata uang euro melemah 0,92% ke level 1,0815 per dolar AS. Diikuti poundsterling Inggris terkoreksi 0,75% ke posisi 1,3147 per dolar AS, yen Jepang melemah 0,28% menjadi 115,1 per dolar AS, serta franc Swiss melemah 0,91% ke posisi 1,0797 per dolar AS. Sementara itu dolar Kanada menguat 0,03% ke posisi 1,2723 per dolar AS.
(Baca: Indeks Dolar AS Menguat 0,53 Poin selama Februari 2022)