Bukannya Jadi Tahu-Tempe, Kedelai Banyak Dipakai untuk Pakan Ternak

Agroindustri
1
Reza Pahlevi 22/02/2022 12:30 WIB
Penggunaan Pasokan Kedelai Dunia (2017-2019)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Perajin tahu dan tempe se-Jabodetabek melakukan mogok produksi sejak Senin (21/2) hingga Rabu (23/2).

Aksi mogok ini dipicu naiknya harga kedelai impor dari Rp8.000/kg menjadi Rp11.240/kg, yang membuat perajin tahu-tempe lokal sulit berproduksi.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia paling banyak mengimpor kedelai dari Amerika Serikat, Kanada, dan Argentina. Ketiga negara tersebut termasuk dalam kelompok negara produsen kedelai terbesar di dunia.

77% Kedelai Dunia untuk Pakan Ternak

Menurut Our World in Data, sebanyak 77% pasokan kedelai dunia digunakan untuk bahan pakan ternak. Adapun ternak yang paling banyak mengkonsumsi pakan dari olahan kedelai adalah unggas.

Kemudian 20,1% lainnya diolah untuk makanan manusia. Rinciannya, sebanyak 13,2% diolah menjadi minyak, sebanyak 4,8% diolah menjadi tahu, tempe, dan lain-lain, serta 2,1% menjadi susu kedelai.

Sisanya, produksi kedelai dunia digunakan untuk industri, terutama untuk bahan biodiesel sebesar 2,8%.

Mengutip Trading Economics, harga biji kedelai di pasar berjangka sudah meningkat 15,16% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan harga ini terjadi akibat cuaca kering yang melanda negara-negara produsen kedelai terbesar dunia seperti Argentina dan Brasil.

(Baca juga: Ini 5 Negara Pemasok Kedelai Indonesia, AS yang Terbesar)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua