Besaran pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lebak mencapai Rp166.915 per kapita per bulan pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, menunjukkan adanya pertumbuhan sebesar 6.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini menempatkan Kabupaten Lebak pada peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Banten, peringkat ke-11 di tingkat pulau Jawa, dan peringkat ke-73 secara nasional.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Lebak, alokasi untuk rokok dan tembakau cukup signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp178.501, menunjukkan bahwa sekitar 93,5% pengeluaran tersebut dialokasikan untuk rokok dan tembakau. Sementara itu, rata-rata pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp214.208 per kapita per bulan. Ini mengindikasikan bahwa pengeluaran untuk rokok dan tembakau mendekati 78% dari pengeluaran untuk makanan jadi.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Riau 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lebak cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, besar pengeluaran tercatat sebesar Rp131.380, kemudian mengalami kenaikan hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2022 sebesar Rp185.972. Namun, pada tahun 2023, terjadi penurunan signifikan sebesar 15.7 persen menjadi Rp156.828, sebelum kembali naik pada tahun 2024. Kondisi ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Kabupaten Lebak cukup dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Banten, Kabupaten Lebak berada di urutan ketiga dalam hal pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024. Kota Tangerang mencatatkan pengeluaran tertinggi dengan Rp174.031, diikuti oleh Kota Cilegon sebesar Rp169.190. Kabupaten Serang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp163.286, Kabupaten Tangerang sebesar Rp153.373, Kota Tangerang Selatan sebesar Rp152.739, Kota Serang sebesar Rp147.982, dan Kabupaten Pandeglang sebesar Rp116.236. Pertumbuhan pengeluaran untuk rokok dan tembakau di beberapa wilayah juga bervariasi, dengan Kota Tangerang mencatat pertumbuhan positif sebesar 4 persen, sementara Kota Cilegon mengalami penurunan sebesar 1.5 persen, dan Kabupaten Pandeglang mengalami penurunan tertinggi sebesar 11.2 persen.
Kota Tangerang Selatan
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Tangerang Selatan mencapai Rp1.627.012 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 22.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.326.003. Kenaikan ini menempatkan Kota Tangerang Selatan pada peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Banten. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.632.593, menunjukkan pertumbuhan sebesar 16.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, kembali menempatkan kota ini di peringkat pertama. Pertumbuhan yang tinggi ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan perubahan pola konsumsi masyarakat Kota Tangerang Selatan.
Kota Tanggerang
Kota Tanggerang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.147.701 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 8.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Tanggerang pada peringkat pertama dalam hal pengeluaran untuk makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Banten. Rata-rata pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.387.888, juga dengan pertumbuhan 8.1 persen, menempatkan kota ini pada peringkat kedua. Hal ini menunjukkan konsistensi pertumbuhan pengeluaran di kedua sektor, mencerminkan stabilitas ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat Kota Tanggerang.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Dharmasraya | 2024)
Kota Cilegon
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Cilegon mencapai Rp1.107.904 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 38.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang tinggi ini menempatkan Kota Cilegon pada peringkat ketiga se-kabupaten/kota di Provinsi Banten. Rata-rata pengeluaran untuk makanan mencapai Rp906.897, juga dengan pertumbuhan yang kuat sebesar 13.5 persen. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.014.801, menunjukkan peningkatan yang substansial dalam pengeluaran masyarakat Kota Cilegon.
Kabupaten Tanggerang
Kabupaten Tanggerang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp833.240 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sangat kecil sebesar 0.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhannya tidak signifikan, angka ini menempatkan Kabupaten Tanggerang pada peringkat keempat di antara kabupaten/kota di Provinsi Banten. Rata-rata pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp744.608, dengan pertumbuhan sebesar 12 persen. Data ini menunjukkan bahwa meskipun pengeluaran untuk makanan cenderung stagnan, pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan mengalami peningkatan yang lebih baik.