Berdasarkan laporan Boku Inc. bertajuk ‘Mobile Wallets Report 2021’, 73% masyarakat Indonesia mengunakan dompet digital (e-wallet) karena mereka membutuhkan pembayaran secara daring. Persentase tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan alasan lain masyarakat Indonesia ketika menggunakan e-wallet .
Sebanyak 69% responden mengatakan cashback/diskon dari penyedia e-wallet menjadi alasan untuk menggunakan dompet digital. Ada pula 61% responden yang menggunakan e-walet karena ingin mencoba teknologi baru.
Kemudian, 57% responden menggunakan e-wallet karena ingin mendapatkan cashback/diskon dari peritel tertentu. Sebanyak 53% responden menggunakan e-wallet karena ingin berhenti menggunakan uang tunai.
Lebih lanjut, ada 42% responden yang menggunakan e-wallet karena direkomendasikan oleh teman. Responden yang terdorong menggunakan dompet digital karena iklan dari penyedia e-wallet dan bank masing-masing sebanyak 35% dan 26%.
Adapun, laporan tersebut menyebutkan bahwa nilai transaksi e-wallet di Indonesia mencapai US$ 28 miliar pada 2020. Sementara, volume transaksi e-wallet menapai 1,7 miliar kali.
Total pengguna e-wallet di tanah air tercatat sebesar 63,6 juta. Angkanya pun diprediksi bakal mencapai 202 juta pengguna pada 2025.
Boku Inc. bersama Juniper Research melakukan survei ini kepada lebih dari 5.000 pengguna e-wallet di seluruh Brasil, India, Indonesia, Jepang, dan Rusia pada April dan Mei 2021. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) survei ini sebesar ±3% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Efisien dan Diskon Jadi Alasan Konsumen Belanja Daring)