Masyarakat Jakarta Paling Tinggi Mengonsumsi Protein

Produk Konsumen
1
Monavia Ayu Rizaty 18/02/2021 18:00 WIB
5 Provinsi dengan Konsumsi Protein per Kapita Tertinggi (2018)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018, masyarakat DKI Jakarta paling banyak mengonsumsi protein, yakni mencapai 72,94 gram per hari. Posisi Jakarta diikuti Yogyakarta (70,18 gram per hari), Nusa Tenggara Barat (68,04 gram per hari), Kalimantan Selatan (67,83 gram per hari), dan Banten (66,88 gram per hari). Kelima provinsi tersebut sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi protein nasional yang sebesar 57 gram per hari.

Protein dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni nabati, hewani, dan lainnya. Kelompok protein nabati terdiri dari kacang-kacangan, sayur-sayuran, beras, umbi-umbian, buah-buahan, serta minyak dan kelapa. Kelompok protein hewani terdiri dari ikan, daging, telur, dan susu. Kelompok protein lainnya terdiri dari protein yang berasal dari bahan minuman, bumbu-bumbuan, bahan makanan lainnya, serta makanan dan minuman jadi.

(Baca Selengkapnya: Pemenuhan Protein Masyarakat Masih Timpang)

Menurut data Direktori Perkembangan Konsumsi Pangan Kementerian Pertanian, padi-padian serta makanan dan minuman jadi merupakan dua kelompok makanan yang kandungan proteinnya paling besar dikonsumsi masyarakat. Proporsi konsumsi protein dari padi-padian mencapai 31,71%. Sedangkan, proporsi konsumsi protein dari makanan dan minuman jadi sebesar 25,24%.

Minyak dan kelapa serta umbi-umbian menjadi dua kelompok makanan yang kandungan proteinnya paling sedikit dikonsumsi. Proporsi konsumsi protein dari minyak dan kelapa tercatat sebesar 0,32%. Dari umbi-umbian, proporsi konsumsi proteinnya mencapai 0,58%.

Adapun, Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan, tingkat konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia pada 2017 masih tertinggal dari beberapa negara ASEAN. Konsumsi protein hewani di Indonesia baru mencapai 8%, sementara Malaysia 30%, Thailand 24%, dan Filipina 21%.

Padahal, protein hewani merupakan sumber pangan yang sangat baik untuk masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, pemerintah perlu menggenjot produksi serta olahan produk ternak, memberdayakan peternak lokal, dan mengintegrasi sistem peternakan.

 Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan data selengkapnya mengenai informasi di atas. 

Data Populer
Lihat Semua