Pandemi Covid-19 masih menekan perekonomian hingga saat ini. Pada kuartal III 2020, ekonomi Jakarta masih terkontraksi 3,82% (year on year/yoy). Ini artinya Jakarta resmi masuk resesi dikarenakan selama dua kuartal berturut-turut perekonomian Jakarta tumbuh negatif. Sebagai informasi, ekonomi Jakarta pada kuartal II 2020 sebesar minus 8,23%.
Daya beli masyarakat masih lemah. Konsumsi rumah tangga yang menyumbangkan 59,61% ke ekonomi Jakarta tumbuh negatif 5,28% (yoy). Selain itu ekspor yang menyumbangkan 48,64% menjadi yang paling terdampak dengan pertumbuhan -20,75% (yoy).