Dibayangi Kenaikan Cukai Rokok, Bagaimana Kinerja Emiten Rokok?

Food Beverage Tobacco
1
Dwi Hadya Jayani 13/11/2019 07:00 WIB
Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih Emiten Rokok Kuartal III 2019
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Di tengah rencana pemerintan menaikkan tarif cukai rokok tahun depan, kinerja keuangan emiten rokok dalam sembilan bulan pertama tahun ini terlihat masih cukup baik. Dari empat emiten, hanya satu yang tercatat merugi.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2019, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan pendapatan tertinggi dibandingkan emiten rokok lainnya. Pendapatan GGRM mencapai Rp 81,7 triliun dengan perolehan laba Rp 7,24 triliun. Laba PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk lebih tinggi, mencapai Rp 10,2 triliun. Meski labanya tumbuh 5,26%, pendapatan Sampoerna hanya naik 0,04% menjadi Rp 77,5 triliun.

Pendapatan Bentoel turun Rp 1 triliun, tapi perusahaan ini berhasil mencetak laba Rp 11,2 miliar dari rugi Rp 423,9 miliar pada kuartal III-2018. Sementara penurunan pendapatan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Rp 37 miliar, diikuti dengan laba yang juga turun Rp 15 miliar. 

Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan tarif kenaikan cukai rokok rata-rata sebesar 23%. Kenaikan ini berlaku pada 1 Januari 2020. (Baca: Tren Kenaikan Cukai Rokok, 2020 Catat Kenaikan Tertinggi)

Editor : Safrezi Fitra
Data Populer
Lihat Semua