Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Poso pada 2024 mencapai Rp126.139 per kapita per bulan.
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 4.3 persen. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, meski demikian, secara historis pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Poso mengalami perkembangan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Denmark 2015 - 2024)
Meskipun sempat mengalami kenaikan signifikan, pengeluaran masyarakat Poso untuk rokok dan tembakau masih cukup besar. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Poso adalah Rp254.612. Dengan demikian, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 49.5 persen dari total pengeluaran tersebut. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp134.202, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau hampir setara.
Secara peringkat, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Poso berada di urutan ke-8 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk tingkat nasional, Kabupaten Poso berada di peringkat ke-294. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Poso relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Sulawesi Tengah maupun Indonesia secara keseluruhan.
Sebagai perbandingan, Kabupaten Morowali memiliki pengeluaran untuk rokok dan tembakau tertinggi di Sulawesi Tengah, yaitu sebesar Rp229.007 per kapita per bulan, dengan penurunan 1.9 persen. Kabupaten Morowali Utara berada di posisi kedua dengan Rp178.123, mengalami pertumbuhan 0.3 persen. Kabupaten Buol menempati urutan ketiga dengan Rp140.735, dengan pertumbuhan 2.3 persen. Kabupaten Banggai Laut memiliki pengeluaran Rp132.661 dan pertumbuhan 4.1 persen. Kabupaten Parigi Moutong mencatatkan pengeluaran Rp128.538 dengan pertumbuhan 4.8 persen.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan di Kab. Kayong Utara 2018 - 2024)
Kabupaten Morowali
Kabupaten Morowali mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp979.693 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 27.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.028.923, melonjak 50.2 persen. Morowali tetap menjadi yang tertinggi di provinsi untuk kedua kategori pengeluaran, menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Kota Palu
Kota Palu mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp707.941 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 15.4 persen. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp960.675, tumbuh 15 persen. Meski pertumbuhan positif, total pengeluaran makanan dan bukan makanan di Palu sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan adanya perubahan prioritas konsumsi.
Kabupaten Morowali Utara
Kabupaten Morowali Utara mencatat pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp872.138 pada tahun 2024, melonjak 32.6 persen. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp698.860, tumbuh 8.3 persen. Pertumbuhan tinggi pada pengeluaran makanan menunjukkan peningkatan akses dan ketersediaan pangan bagi masyarakat Morowali Utara.
Kabupaten Poso
Kabupaten Poso mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp672.288 pada tahun 2024, tumbuh 5.6 persen. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp626.170, tumbuh 3.5 persen. Dibandingkan kabupaten lain, pertumbuhan pengeluaran di Poso relatif moderat, namun tetap menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat.