PDB Menurut Daya Beli di Chad 2024

International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Chad pada 2024 berada di angka 213.17 Unit. Angka ini stagnan dibandingkan tahun 2023.

Secara historis, PDB PPP Chad mengalami fluktuasi dalam sepuluh tahun terakhir. Penurunan tajam terjadi pada 2016 turun 7.34%. Sempat pulih singkat pada 2017, namun kembali mengalami penurunan signifikan pada 2019 dan 2021. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2022 dengan pertumbuhan 6.57%.

(Baca: Harga Beras Kualitas Super I di Pasar Tradisional Periode Juni 2024-2025)

Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Chad terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).

Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Chad menunjukkan tren yang kurang menggembirakan. Pertumbuhan pada 2022 sebesar 6.57% diikuti kontraksi -7.18% pada 2023 dan stagnasi pada 2024.

Dibandingkan rata-rata tiga tahun sebelumnya, kinerja PDB PPP Chad saat ini lebih rendah. Rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir minus 0.20%, jauh di bawah rata-rata lima tahun terakhir yang mencapai minus 1.86%. Artinya, dalam lima tahun terakhir, kondisi ekonomi Chad mengalami penurunan.

IMF memproyeksikan PDB PPP Chad akan terus mengalami kontraksi pada 2025 turun 1.93%. Proyeksi hingga 2030 menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat dan belum mampu melampaui level PDB PPP pada tahun-tahun sebelumnya.

(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Guinea-Bissau 2024)

Dari segi peringkat regional di Afrika, Chad mengalami penurunan. Pada 2024, Chad berada di peringkat 18, turun dari peringkat 14 pada 2023.

Jika dibandingkan dengan negara lain di Afrika yang memiliki nilai PDB PPP berdekatan, Chad berada di sekitar Republik Niger (215.896) dan Burkina Faso (213.77). Posisi ini menunjukkan bahwa Chad perlu berupaya lebih keras untuk meningkatkan daya saing ekonominya di kawasan Afrika.