Neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 mengalami defisit US$ 2,5 miliar atau setara Rp 36 triliun. Angka ini merupakan yang terdalam sepanjang sejarah seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Merosotnya kinerja ekspor serta meningkatnya impor membuat defisit neraca perdagangan kembali di atas US$ 2 miliar dalam lima bulan terakhir.
Melonjaknya defisit neraca perdagangan migas nasional yang hampir mencapai tiga kali lipat menjadi US$ 1,49 miliar serta terjadinya defisit neraca dagang nonmigas senilai US$ 1 miliar menjadi pemicu terpuruknya kinerja perdagangan Indonesia.
Indonesia juga sempat mencatat defisit perdagangan yang cukup besar, yakni mencapai US$ 2,3 miliar pada Juli 2013 seiring naiknya harga minyak mentah yang membuat impor migas melonjak 155% menjadi US$ 1,86 miliar. Demikian pula impor non migas melonjak tiga kali lipat menjadi US$ 450 juta.