Nilai impor yang tumbuh lebih kencang dari nilai ekspor membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia 2018 tumbuh 20,15% menjadi US$ 188,63 miliar sementara nilai eskpor hanya tumbuh 6,65% menjadi US$ 180,06 miliar. Alhasil, sepanjang tahun lalu defisit perdagangan US$ 8,57 miliar.
Defisit 2018 tersebut merupakan yang terburuk sepanjang sejarah seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Sebelumnya, Indonesia pernah mengalami defisit dalam tiga tahun secara beruntun sejak 2012-2014 akibat turunnya nilai ekspor nonmigas sementara permintaan impor domestik cenderung meningkat.