Nilai ekspor yang turun lebih cepat dibanding impor membuat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit pada November 2018 sebesar Rp 2,05 miliar atau setara Rp 29,68 triliun dengan kurs Rp 14.500/dolar Amerika Serikat. Defisit ini merupakan yang ke-8 kalinya sepanjang tahun ini serta yang terdalam sejak Agustus 2013.
Badan Pusat Pusat Statistik merilis nilai ekspor Indonesia pada November 2018 turun 6,69% menjadi US$ 14,83 miliar dari bulan sebelumnya dan juga menyusut 3,28% dibanding November tahun lalu. Sementara nilai impor hanya turun 4,47% menjadi US$ 16,88 miliar dari bulan sebelumnya namun naik 11,68% dibanding November 2017.
Secara akumuluasi, nilai ekspor periode Januari-November 2018 tumbuh 7,69% menjadi US$ miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara nilai impor tumbuh 22,16% menjadi US$ 173,32 miliar dari bulan sebelumnya. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia hingga November 2018 mencatat defisit US$ 7,52 miliar atau setara Rp 109 triliun.