Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (RT) masih merupakan komponen penting bagi perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Stastistik (BPS) menunjukkan bahwa menurut strukturnya, pengeluaran konsumsi RT berkontribusi sebesar Rp 1.394,7 triliun atau 55,43% dari total PDB TW II 2018 sebesar Rp 2.603,7 triliun.
Produk Domestik Bruto (PDB) menurut pengeluaran atas dasar harga konstan 2010 sepanjang triwulan kedua tahun ini tumbuh 5,14% dibanding triwulan kedua tahun sebelumnya (YoY). Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Dibanding triwulan sebelumnya, konsumsi RT triwulan kedua 2018 juga tumbuh 1,54% (QtQ). Sementara sepanjang semester I 2018 tumbuh 5,05% dibanding semester satu tahun sebelumnya.
Seperti diketahui, perekonomian nasional triwulan kedua 2018 tumbuh 5,27% dibanding triwulan kedua tahun lalu. Sementara berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per pulau, kontribusi Pulau Jawa masih yang tertinggi, yakni mencapai 58,61% dari total. Diurutan kedua Pulau Sumatera dengan kontribusi 21,54% lalu Pulau Kalimantan sebesar 8,05%.
(Baca Databoks: Mengapa Konsumsi Rumah Tangga Penting bagi Perekonomian?)