Mengapa Konsumsi Rumah Tangga Penting bagi Perekonomian?

Ekonomi & Makro

Premium

08/12/2017 09:32 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kontribusi Jenis Konsumsi Terhadap PDB (Triwulan III 2017)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Mengapa Konsumsi Rumah Tangga Penting bagi Perekonomian?”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kontribusi Jenis Konsumsi Terhadap PDB (Triwulan III 2017)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Perekonomian (Produk Domestik Bruto/PDB) nasional atas dasar harga berlaku pada triwulan III 2017 mencapai Rp 3.502,31 triliun. Sementara PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.551,47 triliun tumbuh 5,06 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Dari sisi pengeluran, PDB triwulan III 2017 masih didominasi oleh konsumsi Rumah Tangga (RT) dengan proporsi 55,68 persen. Artinya PDB Indonesia sebanyak 55,68 persen untuk konsumsi. Sedangkan proporsi PDB untuk investasi hanya 31,8 persen. Berdasarkan harga konstan, pengeluaran RT triwulan III 2017 tumbuh 4,93 persen menjadi Rp 1.372,06 triliun dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk investasi tumbuh 7,11 persen.

Untuk konsumsi pemerintah pada triwulan III 2017 tumbuh 8,8 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) 1,16 persen, sedangkan konsumsi lainnya sebesar 34,35 persen.