Industri pengolahan non migas (manufaktur) pada triwulan IV 2017 hanya tumbuh sebesar 5,14% dari triwulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Ini mengindikasikan bahka sektor manufaktur belum benar-benar pulih, sebab Produk Domestik Bruto (PDB) sektor manufaktur masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,19%. Secara kumulatif sepanjang tahun lalu, industri pengolahan non migas hanya tumbuh 4,88% dan juga berada di bawah PDB domestik sebesar 5,07%.
Industri makanan dan minuman memimpin pertumbuhan industri pengolahan non migas. PDB industri tersebut pada tiga bulan terakhir tahun lalu tumbuh 13,76% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menjamurnya bisnis kuliner di tanah air menjadi salah satu pemicunya.
Dari 15 industri di sektor manufaktur, hanya lima yang mampu tumbuh di atas sektoralnya. Bahkan sebanyak lima industri masih mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Dan yang terdalam adalah sektor pengolahan tembakau yang mengalami kontraksi sebesar 7,64%. Kenaikan cukai rokok yang mulai diberlakukan sejak awal 2018 bakal membebani industri pengolahan tembakau.