Sektor logam dasar memimpin pertumbuhan industri pengolahan non migas sepanjang triwulan III 2017. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Produk Domestik Bruto (PDB) sektor logam dasar pada triwulan III 2017 tumbuh 10,6 persen menjadi Rp 20,53 triliun dari triwulan III tahun sebelumnya hanya Rp 18,56 triliun. Capaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan sektor industri nasional sebesar 5,49 persen menjadi Rp 455,9 triliun dan sektor lainnya. Sementara secara keseluruhan industri pengolahan migas dan non migas tumbuh 4,84 persen.
Sementara PDB sektor makanan dan minuman di urutan kedua dengan mencatat pertumbuhan 9,46 persen menjadi Rp 166,73 triliun dari sebelumnya. Kemudian diikuti sektor mesin dan perlengkapan juga tumbuh 6,35 persen menjadi Rp 8,02 triliun, serta sektor alat angkutanyang tumbuh 5,36 persen menjadi Rp 50,32 persen. Hanya empat sektor tersebut yang mampu tumbuh di atas pertumbuhan industri, sisanya 11 sektor berada di bawah industri nasional. Sedangkanf sektor galian bukan logam, sektor kulit dan alas kaki, kertas dan percetakan, serta sektor jasa reparasi dan pemasangan mesin mengalami kontraksi (pertumbuhan minus) pada triwulan III 2017 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Pada triwulan III 2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,06 persen dari triwulan III 2016 (yoY) dan secara akumulasi triwulan I-III 2017 tumbuh 5,03 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).