Di tengah melambatnya konsumsi domestik, kredit konsumsi perbankan justru mencatat pertumbuhan terbesar dibandingkan dengan kredit modal kerja maupun investasi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa kredit konsumsi pada sepanjang Januari-September 2017 tumbuh 9,19 persen menjadi Rp 1.297,97 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Namun, jumlah kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) juga meningkat menjadi Rp 22,6 triliun (YoY).
Untuk kredit modal kerja dalam sembilan bulan pertama 2017 mencatat pertumbuhan 8,35 persen menjadi Rp 2.130,83 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Sementara NPL pengucuran dana untuk modal usaha justru turun 5 persen menjadi Rp 73,88 triliun.
Untuk kredit investasi pada periode Januari-September 2017 hanya tumbuh 5,21 persen menjadi Rp 1.133,24 triliun dari sebelumnya (YoY). Sementara NPL-nya turun 2,77 persen menjadi Rp 36,8 triliun (YoY). Adapun total kredit bank umum nasional dalam sembilan bulan pertama 2017 tumbuh 7,78 persen menjadi Rp 4.543,59 triliun sedangkan kredit bermasalahnya turun 1,69 persen menjadi Rp 133,28 triliun.