Lebih dari separuh konsumsi semen nasional berada di Jawa. Konsumsi semen di Jawa mencapai 30,78 ton atau sekitar 54,4 persen dari konsumsi nasional pada periode Januari-November 2016 sebanyak 56,5 juta ton. Pesatnya pembangunan membuat permintaan semen di Pulau Jawa sangat tinggi. Namun, secara keseluruhan konsumsi semen Jawa periode Januari-November 2016 mengalami penurunan 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi di Jakarta, yakni mencapai 10,6 persen.
Perlambatan ekonomi domestik yang berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat memicu penurunan permintaan properti, baik gedung perkantoran maupun rumah tinggal di kota-kota besar. Imbasnya, permintaan semen nasional Januari-November 2016 cenderung stagnan dan hanya naik tipis 0,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kalimantan serta Papua dan Maluku merupakan wilayah yang mencatat kenaikan permintaan semen tertinggi pada 2016 masing-masing sebesar 14,7 persen dan 7,1 persen. Meskipun harga semen di Papua hingga di atas Rp 1 juta rupiah per sak di wilayah pedalaman, konsumsi di Tanah Papua mengalami peningkatan. Sementara Kalimantan merupakan wilayah yang mencatat penurunan terbesar, yaitu 11,7 persen.