Ketersediaan karet nasional diproyeksikan akan terus meningkat hingga 2024 mendatang. Meskipun demikian, Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan ketersediaan karet nasional sedikit menurun pada 2021.
Ketersediaan karet nasional diperkirakan menurun menjadi 865,50 ribu ton pada 2021, atau turun 3,76% dibandingkan tahun 2020. Hal itu diperkirakan karena adanya sedikit penurunan dari produksi karet, sementara volume net ekspor diperkirakan meningkat sebesar 0,27%.
Pada 2022, ketersediaan karet nasional diperkirakan akan meningkat sebesar 3,16% menjadi 892,83 ribu ton. Pasalnya, produksi karet diperkirakan meningkat sebesar 2%, sementara volume net ekspor hanya meningkat sebesar 1,62%, sehingga suplai dalam negeri bertambah.
Kemudian pada 2023 dan 2024, ketersediaan karet nasional untuk dikonsumsi dalam negeri diperkirakan masih terus meningkat, masing-masing menjadi 916,59 ribu ton dan 939,36 ribu ton. Hal ini karena laju pertumbuhan produksi karet lebih tinggi dari laju pertumbuhan volume net eskpor, sementara volume impor cenderung tetap.
Kementan mencatat, karet Indonesia menunjukkan ketersediaan yang surplus bahkan terus meningkat, itu artinya karet Indonesia memang diperuntukkan untuk ekspor. Perkiraan surplus karet terus meningkat menandakan potensi ekspor karet Indonesia masih dapat ditingkatkan lagi, tetapi dengan harapan kualitas dan harga karet yang lebih baik.
(Baca: Sumatera Selatan Hasilkan 804,8 Ribu Ton Karet, Terbanyak Nasional pada 2020)