Menurut laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), volume penjualan sepeda motor di pasar domestik Indonesia sebanyak 403.480 unit pada Desember 2024. Ini menjadi rekor terendah sepanjang tahun lalu.
Adapun volumenya anjlok 21,34% dibanding November 2024 (month-to-month/mtm) yang mencapai 512.942 unit.
Sejalan dengan itu, ekspor sepeda motor dari Indonesia juga terkoreksi 5,65% (mtm) menjadi 55.537 unit.
Sepeda motor jenis scooter masih mendominasi penjualan domestik maupun ekspor.
Penjualan scooter menyumbang 90,39% terhadap total penjualan motor domestik dan 50,06% terhadap total ekspor.
Kemudian penjualan sepeda motor tipe sport menyumbang 4,21% secara domestik dan 24,45% terhadap ekspor.
Lalu motor underbone berkontribusi 5,40% secara domestik dan 25,48% terhadap ekspor.
Secara kumulatif, penjualan sepeda motor domestik pada Januari-Desember 2024 mencapai 6,33 juta unit, naik 1,54% dibanding periode sama tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc).
Begitupun ekspor sepeda motor pada 2024, naik tipis 0,43% (ctc) menjadi 572.506 unit.
Di samping itu Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menyebut, AISI berpotensi merevisi target penjualan sepeda motor pada 2025, imbas penerapan kebijakan opsen pajak yang berlaku mulai 5 Januari 2025.
Menurutnya, kebijakan baru ini membuat harga motor lebih mahal dan dikhawatirkan dapat mengurangi daya beli masyarakat.
"Dengan adanya kebijakan opsen ini, kami akan melihat dulu [kemungkinan revisi target penjualan 2025], dampaknya seperti apa. Tunggu 1-2 bulan ini," kata Sigit dalam keterangannya, dilansir dari Bloomberg Technoz, Kamis (9/1/2025).
(Baca: Indonesia Cetak Penjualan Motor Tertinggi di ASEAN per September 2024)