Pemerintah Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena berhasil mencapai swasembada beras dan dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik.
Adapun Presiden Jokowi menyatakan bahwa infrastruktur pertanian merupakan salah satu fokus kerja pemerintahannya. Sejak 2015, pemerintah telah giat membangun infrastruktur di bidang pertanian, seperti bendungan, embung, dan jaringan irigasi.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sampai tahun 2021 sudah ada 29 bendungan yang selesai dibangun. Sementara 32 bendungan lain masih dalam masa konstruksi (on going).
"Sampai 2024 akan kita selesaikan kurang lebih 61 bendungan plus 4.500 embung, dan 1,1 juta jaringan irigasi yang telah kita bangun selama 7 tahun ini," ujar Presiden Jokowi, seperti dilansir situs Setkab.go.id, Minggu (14/8/2022).
Dari target 61 bendungan, sebanyak 52 bendungan diperkirakan memiliki kapasitas tampung 3.734,09 juta meter kubik serta memiliki potensi pemanfaatan untuk memasok air ke 71 daerah irigasi (DI). Dengan rincian, 16 DI bersumber dari bendungan yang telah selesai dan 55 DI dari bendungan yang masih on going.
Pembangunan bendungan ini diharapkan mampu meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapat jaminan air. Total target pemanfaatan bendungan untuk irigasi berdasarkan data desain bendungan seluas 385.646 hektare (ha).
Lahan irigasi yang mendapat suplai dari air dari bendungan saat ini mencapai 10,66% atau seluas 761.542 ha dari total luas irigasi potensi sebesar 7,14 juta ha pada 2014. Setelah pembangunan 52 bendungan baru selesai, cakupannya diharapkan dapat meningkat menjadi 17,43% atau seluas 1.245 juta ha.
(Baca: Produksi Beras Global Diproyeksikan Meningkat pada 2022)