Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produksi daging ayam ras nasional mencapai 3,43 juta ton pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 6,43% dibanding produksi tahun sebelumnya.
Dari jumlah produksi daging ayam ras tersebut, sebanyak 860,16 ribu ton berasal dari para peternak di Provinsi Jawa Barat. Angka tersebut porsinya mencapai 25,11% dari total produksi nasional. Angka tersebut juga merupakan yang terbesar dibandingkan dengan produksi daging ayam ras di provinsi lainnya.
Adapun provinsi dengan produksi daging ayam ras terbesar berikutnya adalah Jawa Tengah, yaitu mencapai 639,69 ribu ton (18,67%). Diikuti Jawa Timur dengan produksi sebanyak 442,48 ribu ton (12,92%), Banten sebanyak 224,76 ribu ton (6,56%), Sumatera Utara sebanyak 166,73 ribu ton (4,87%).
Setelahnya ada Sumatera Selatan dengan produksi daging ayam ras sebesar 106,98 ribu ton (3,12%), Riau seberat 104,62 ribu ton (3,05%), Lampung seberat 103,93 ribu ton (3,03%), serta Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan masing-masing seberat 97,73 ribu ton (2,85%) dan 90,03 ribu ton (2,63%).
Produksi daging ayam ras menunjukkan tren naik sepanjang 2017-2019. Namun, pada 2020 produksi ayam ras menurun seiring terjadinya pandemi Covid-19. Berikut ini produksi daging ayam ras pada periode 2017-2021:
- 2017: 3,18 juta ton
- 2018: 3,41 juta ton
- 2019: 3,50 juta ton
- 2020: 3,22 juta ton
- 2021: 3,43 juta ton
Adapun konsumsi daging ayam ras menunjukkan tren kenaikan dari tahun ke tahun seperti terlihat pada data di bawah ini:
- 2018: 5,136 kg/kapita/tahun
- 2019: 5,232 kg/kapita/tahun
- 2020: 5,568 kg/kapita/tahun
- 2021: 6,048 kg/kapita/tahun
(Baca: Ini Tren Produksi Daging Ayam Ras di Indonesia dalam Lima Tahun Terakhir)