Kementerian LHK: Jumlah Hotspot di Indonesia Capai 476 Dalam 24 Jam Terakhir (Kamis, 8 Agustus 2024)

1
Irfan Fadhlurrahman 08/08/2024 16:12 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 476 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 114 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Kamis (8/8/2024) pukul 16.08 WIB. Dari 476 titik panas terdeteksi, 6 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 458 titik skala sedang, dan 12 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Gempa Bumi Berkekuatan 4.5 M Guncang 14 Km Utara Dari San Carlos,)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Nusa Tenggara Timur sebanyak 168 titik. Kalimantan Barat menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 69 titik. Jawa Timur berada di posisi ketiga sebanyak 41 titik panas.

Sebanyak 34 titik panas terdeteksi di Maluku, Kepulauan Bangka Belitung menyusul dengan 29 titik panas, serta Nusa Tenggara Barat dan Jawa Tengah masing-masing memiliki 15 dan 14 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Gempa Bumi hingga Kekeringan, Ini Bencana Alam yang Sering Terjadi di Indonesia hingga Pertengahan 2023)

Data Stories Terkini
Databoks Premium
Databoks Premium
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua