Harga minyak dunia, Brent dan West Texas Intermediate (WTI) terpantau melemah pada Rabu (18/9/2024) setelah sempat menguat dua hari lalu.
Melansir laman Investing.com, harga minyak Brent tercatat sebesar US$73,07 per barel pada Rabu (18/9/2024) pukul 21.00 WIB.
Nilai itu melemah 0,85% dari sehari sebelumnya yang sebesar US$73,7 per barel. Bahkan pada Senin pun tercatat menguat sebesar US$72,75 per barel.
Sementara itu harga minyak WTI sebesar US$69,72 per barel. Melemah dari tiga hari beruntun sebelumnya, yakni US$69,96 pada Selasa (17/9/2024); US$69.02 pada Senin (16/9/2024); dan US$67,92 pada Minggu (15/9/2024).
Bahkan dalam sepekan atau sejak 11 September 2024, harga acuan kedua jenis ini sebenarnya cenderung menguat, seperti terlihat pada grafik.
Reuters melaporkan bahwa harga minyak turun pada hari Rabu, meski sempat naik dalam dua sesi, setelah laporan industri menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika Serikat (AS), mengimbangi meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dan dampak positif dari pemangkasan suku bunga AS.
"Harga minyak mentah diperdagangkan lebih rendah setelah persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS meningkat mingguan, yang dilaporkan oleh API, membantu mengimbangi ketegangan yang berkelanjutan di Timur Tengah," kata Ole Hansen dari Saxo Bank kepada Reuters, Rabu (18/9/2024).
Namun, Brent telah pulih setelah jatuh di bawah US$70 ke level terendah sejak Desember 2021 pada 10 September lalu. Brent menghadapi resistensi di sekitar US$75 karena margin kilang global yang lemah yang menandakan permintaan yang lesu, kata Ole Hansen.
Selain itu, pengamat juga menyebut berakhirnya permintaan minyak dalam puncak musim panas dan sentimen negatif dari sudut pedagang turut berkontribusi terjadap penurunan harga.
"Meskipun potensi konflik di Timur Tengah masih menimbulkan risiko gangguan pasokan," kata Mazen Salhab, Kepala Strategi Pasar MENA, di BDSwiss.
(Baca juga: Beda Ekspor dan Impor Minyak Mentah Indonesia 10 Tahun Terakhir)