Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kalla gencar membangun jalan di daerah timur Indonesia. Salah satunya adalah di Papua dengan tujuan agar tidak ada kesenjangan antar wilayah. Guna meningkatkan konektivitas dan perekonomian di Papua pemerintah membangun jalan paralel dengan perbatasan sepanjang 1.098,24 kilo meter (km) yang terbentang dari Jayapura hingga Merauke. Dari jumlah tersebut sepanjang 892,3 km sudah tembus dan 205,9 km belum tembus.
Pembangunan jalan di daerah terluar di Provinsi paling timur di Indonesia tersebut terbagi dalam tiga segmen, yakni Segmen 1 (Jayapura-Arso-Weris-Yetti) dengan panjang 128,18 km. Kemudian Segmen 2 (Yetty-Ubrub-Oksibil) sepanjang 301,74 km, dan Segmen 3 (Oksibil-Muting-Tanah Merah-Merauke) terbentang sepanjang 668,24 km.
Sebagai informasi, perekonomian Papua sepanjang triwulan III 2017 berdasarkan harga atas berlaku mencapai Rp 51,39 triliun dan atas dasar harga konstan sebesar Rp 40 triliun. Sedangkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2017 hanya tumbuh 3,4 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,06 persen. Sementara secara kumulatif triwulan I-III 2017 tumbuh 3,75 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.