Total utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) sebesar Rp631,6 triliun pada 2021. Jumlah tersebut turun 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp649,1 triliun.
Secara rinci, total utang PLN tersebut terdiri dari liabiltias jangka panjang mencapai Rp485,1 triliun atau turun 2,8% dari tahun sebelumnya sebesar Rp499,5 triliun.
Kemudian liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp146,5 triliun pada tahun lalu. Jumlah itu turun 2,1% dari Rp149,6 triliun pada tahun sebelumnya.
Jika dirinci lagi, liabilitas jangka panjang didominasi oleh obligasi dan sukuk ijarah sebesar Rp187,7 triliun. Kemudian, utang bank sebesar Rp139 triliun dan utang imbalan kerja Rp48,1 triliun.
Sementara, liabilitas jangka pendek terbesar berasal dari utang usaha pihak ketiga Rp27,3 triliun. Adapula, utang bank sebesar Rp26,8 triliun, utang pihak berelasi Rp20,6 triliun, dan utang lain-lain Rp20,5 triliun.
Dari sisi ekuitas, jumlah ekuitas perusahaan pada 2021 tercatat sebesar Rp981,6 triliun. Jumlah itu naik 4,4% dari Rp 939,8 triliun pada 2020.
PLN memang mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Ini juga terlihat dari pendapatan usaha yang naik 6,6% menjadi Rp368,17 triliun pada 2021.
Selain itu, laba bersih perseroan juga melonjak 119% dari Rp5,99 triliun pada 2020 menjadi Rp13,17 triliun pada 2021.
(Baca Juga: Ini Jumlah Bahan Bakar untuk Listrik PLN selama 2021)